ULTAPAI
(Modifikasi Permainan
Ular Tangga
dan Pesan Berantai)
Karya :
KELOMPOK II
1. name
2.
3.
4.
5.
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS
SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA
TENGAH DI WONOSOBO
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
KATA
PENGANTAR .................................................................................... 3
Tentang
Penyusun............................................................................................ 4
BAB
I
Pendahuluan..................................................................................................... 5
BAB
II
Pembahasan...................................................................................................... 6
BAB
III
Penutup............................................................................................................. 7
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT ataas segala
rahmat yang diberikanNya sehingga tugas menyusun buku yang berjudul “ Permainan
ULTAPAI” ini dapat kami selesaikan buku ini kami buat sebagai kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah permainan tradisional yang diampu oleh ibu Hidayatul
Munawarah, M.Pd.
Kami
sadarmakalah ini masih sangat jauh dari sempurna maka saran dan kritik kritik
pembaca yang dimaksud untuk menwujudkN kesmpurnaan makalah ini penulis sangat
harapkan.
Penyusun
Tentang
Penyusun
Buku in disusun oleh grup Cakep yaitu mahasiswi
transfer PIAUD UNSIQ Kelas B yang berasal dari kepil Kepil. Psonil grup Cakep
adalah guru-guru TK dan RA dikeamatn Kepil yanitu terdiri dari :
1. Kukuh
Setiawat, guru TK Pertiwi Kepil
2. Desi
Kurniawati, guru TK IT An – Nawwaf Kepi
3. Ida
Murtinigsih, guru RA Masyithoh Al-Waqi’ah Tgalgot Kepil
4. Ulindah
, guru TK PGRI Gondowulan Kepil
5. Khasanah,
guru RA Masyitho Ropoh IV Kepil
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani merupakan susatu pelajaran yang mengajarkan
peserta didik bagaimana cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Bahkan bukan
bagaimana cara untuk mendapatkan
tubuh yang sehat saja, tetapi bagaimana cara untuk mendapatkan dan mencapai
keadaan tubuh yang segar.
Seorang
guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seharusnya selalu bersedia bermain dengan
anak dan tidak menganggap aktifitas bermain sebagai hal yang sia-sia. Guru juga
dituntut untuk bersungguh - sungguh dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak melalui bermain dan permainan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Permainan Ular Tangga
Permainan
ular tangga terinspirasi atau meniru permainan dari india yaitu Vaikuntapali.
Pada awalanya Vaikuntaali berfungsi sebagai alat untuk mengajarkan moralitas
dan spiritualitas. Dalam versi aslinya, gambar mendaki tangga dalam papan
permainan untuk mewakili
atau menunjukkan pemain terhadap nilai perbuatan baik dan pencerahan. Sementara
gambar ular untuk mewakili kejahatan seperti nafsu, amarah, pencurian dan
pembunuhan akan membawa kerugian spiritual. Moralitas yang didapat dalam
pembelajaran melalui permainan ini adalah bahwa sesorang akan dapat mencapai
keselamatan (mokhsa) melalui berbuat baik, sedangkan
dengan melakukan suatu kejahatan maka dosa akan diwariskan pada kehidupan
selanjutnya yang berakibat akan menurunnya derajat kehidupan barunya. Dalam
permainan ini, jumlah tangga lebih sedikit dari jumlah ular. Hal ini bertujuan
sebagai pengingat bahwa jalan menuju kebaikan lebih sulit daripada jalan untuk
berbuat dosa.[1]
Alat –alat peraga yang digunakan pada permainan ini :
1. Papan ular tangga (baik yang dijual di toko-toko atau pun
buatan sendiri)
2. Dadu permainan
3. Pion untuk pemain (bisa berupa koin, tutup botol, potongan plastik,
dan lain-lain
4. Teman bermain
(setidaknya harus ada dua orang pemain)
B.
CARA
BERMAIN ULAR TANGGA
1.
Pahami
tujuan dari permainan ini.
Tujuan dari permainan ini adalah menjadi pemain pertama
yang mencapai petak atau kotak terakhir dengan bergerak dari satu petak ke
petak lain hingga mencapai petak terakhir. Hampir semua papan memiliki alur
jalan yang berselang-seling. Pada baris pertama, kita
bergerak dari kiri ke kanan, dan setelah naik ke baris berikutnya, kita
bergerak dari arah sebaliknya (kanan ke kiri), dan seterusnya.
Ikuti angka yang ada pada papan permainan untuk mengetahui
cara kita bergerak.
Setiap pemain harus mengocok dadu untuk melihat siapa
pemain yang mendapatkan angka paling tinggi. Siapa pun yang mendapatkan angka
tertinggi akan menjadi pemain pertama. Setelah pemain pertama mendapatkan
gilirannya, pemain yang duduk di sebelah kirinya akan mendapatkan giliran
bermain. Urutan giliran pemain bergerak dari kiri ke kanan.Jika ada dua atau
lebih pemain yang mendapatkan angka yang sama dan angka
tersebut adalah angka tertinggi, masing-masing dari mereka harus mengocok
kembali dadu sekali lagi untuk menentukan siapa yang menjadi pemain pertama.
Untuk mengambil giliran, kocok
dadu lagi dan lihatlah angka yang kita dapatkan. Ambil
pion atau bidak dan majulah beberapa petak sesuai dengan angka yang muncul di
dadu. Sebagai contoh, jika kita mendapatkan angka 2, pindahkan pion kedua
kotak ke petak nomor 2. Pada giliran berikutnya, jika mendapatkan angka 5,
gerakkan pion maju sejauh 5 petak dan berhentilah di petak nomor 7.
Tangga-tangga yang ada di
papan permainan memungkinkan kita
untuk naik ke baris
petak yang lebih tinggi dan lebih cepat mencapai petak akhir. Jika berhenti
di petak yang menunjukkan bagian bawah tangga, Kita
boleh bergerak naik ke petak yang ditunjukkan oleh ujung tangga.
Beberapa versi permainan ini
menggunakan ular, sementara versi-versi yang lain menggunakan parasut. Ular
(atau parasut) membuat kita harus mundur karena harus menuruninya. Jika berhenti tepat
di petak dengan bagian kepala ular atau bagian atas parasut, turunkan pion
hingga mencapai petak dengan ujung tubuh ular atau ujung parasut.
Jika berhenti di petak yang dilalui tubuh ular atau parasut,
atau berhenti di petak yang memiliki gambar bagian ujung tubuh ular atau
parasut, tidak perlu bergerak naik atau turun. hanya bergerak turun jika
berhenti di petak dengan gambar kepala ular atau bagian atas paratus saja.[2]
6. Ambil giliran tambahan jika kita mendapatkan angka 6.
Jika
kita mengocok dadu dan mendapatkan
angka 6, kita mendapatkan giliran tambahan. Pertama, pindahkah terlebih
dahulu pion enam petak, kemudian kocok kembali dadu. Jika berhenti di petak
ular atau tangga, ikuti peraturan naik atau turun terlebih dahulu, kemudian kocok
kembali dadu untuk memainkan giliran tambahan kita. Selama terus mendapatkan angka 6, dapat terus bergerak.
7.
Untuk
memenangkan permainan, berhentilah tepat di petak terakhir. Pemain pertama yang mencapai petak terakhir (petak
paling ujung di baris tertinggi) memenangkan permainan. Petak
tersebut biasanya diberi nomor 100. Akan tetapi, ada kejutan pada permainan
ini. Jika kita mengocok dadu dan mendapatkan angka yang terlalu besar untuk
berhenti tepat di petak akhir, kita
hanya akan menyentuh
petak terakhir dan harus terlempar mundur, sesuai dengan sisa langkah yang ada.
Perlengkapan yang dibutuhkan :
·
Papan
ular tangga (baik yang dijual di toko-toko atau pun buatan sendiri)
- Dadu permainan
- Pion untuk pemain (bisa berupa koin, tutup botol, potongan
plastik, dan lain-lain)
- Teman bermain (setidaknya harus ada dua orang pemain)
C.
MANFAAT PERMAINAN ULAR TANGGA
1. anak dapat menambah kosa kata,
2. melatih anak belajar membaca,
3. melatih anak belajar memahami kalimat permintaan atau
perintah,
4. anak akan belajar memecahkan masalah,
5. anak akan belajar
mengenal kata mengenal kata.
D.
CARA
BERMAIN PESAN BERANTAI
Peserta dapat dibagi menjadi dua
kelompok. Tiap kelompok duduk dalam suatu barisan dari depan ke belakang.
Fasilitator akan membisikkan sebuah kalimat yang singkat ke telinga orang
pertama tanpa mengulangi. Orang pertama itu meneruskan kalimat itu kepada
oprang kedua dibelakangnya. Orang pertama itu meneruskan kalimat itu kpada
orang dibelakkangnya tanpa mengulangi kalimat itu. Orang kedua melanjutkan kalimat
yang sama kepada orang ketiga dan seterusnya. Fasilitator akan mengecek kembali
pada kalimat itu pada orang terakhir, apakah masih sesuai dengan kalimat
aslinya. Orang terakhir dari kelompok yang masih mempertahankan kalimat itu
akan keluar sebagai pemenang.
E.
MANFAAT
PESAN BERANTAI
1.
Melatih
anak untuk menjadi pendengar yang baik
2.
Melatih
anak untuk menyampaikan pesan sederhana dengan benar
3.
Untuk
saling bekerjasama antar anak dan menumbuhkan sportifitas anak dalam permainan.
BAB III
PENUTUP
Media ular tangga modifikasi ini
merupakan salah satu media visual yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan
beberapa aspek perkembangan sekaligus, yaitu nilai agama moral, fisik motorik,
bahasa, kognitif, sosial emosional, dan seni. Hal ini sesuai dengan tujuan
pencapaian perkembangan anak yang ada dalam Kurikulum PAUD 2013, yang meliputi
enam aspek perkembangan.
Alat-alat
peraga yang yang digunakan pada permainan ini :
1. Papan ular tangga (baik yang dijual di toko-toko atau pun
buatan sendiri)
2. Dadu permainan
3. Pion untuk pemain (bisa berupa koin, tutup botol, potongan
plastik, dan lain-lain
4. Teman bermain
(setidaknya harus ada dua orang pemain)
Manfaat bermain Ular Tangga :
1. anak dapat menambah kosa kata,
2. melatih anak belajar membaca,
3. melatih anak belajar memahami kalimat permintaan atau
perintah,
4. anak akan belajar memecahkan masalah,
5. anak akan belajar
mengenal kata mengenal kata.
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/documen
kekurangan-permainan-tangga.html diakses /4yr14depq-mafaat-permainan-ular-tangga-kelebihan-dan-
kekurangan-permainan-tangga.html diakses 3/10/2018
https://www.fwtwr.com/postal_games/snakes_ladders.htm
(diakses 3/10/2018)
https://www.sejarahdk.com/2016/02/bermain-dengan-ular-tangga-kuno
yang.html
(diakses 03/10/2018)
Naisaban, Ladis
laus.2002.Bergembira Bersama100 Permaianan Rakyat. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana
[1] https://www.sejarahdk.com/2016/02/bermain-dengan-ular-tangga-kuno-yang.html (diakses
03/10/2018)
Semoga bermanfaat, kami ingin berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar